Kejora, nama kecilku. Pagi itu, aku berjalan dengan senyum merona di pipi. Bagai burung yang terbang bebas, hatiku menari-nari. Ingin rasanya aku segera tiba di sekolah. Dengan membawa sebuah kado di tangan, kupercepat langkahku. Dalam setiap langkah kakiku, selalu terbayang wajahnya yang bahagia ketika menerima kado dariku. Aku ingin menjadi orang pertama yang mengucapkan selamat ulang tahun untuk Bintang. Tak terasa, akhirnya aku tiba juga di sekolah. Aku berlari masuk sekolah. Aku berlari masuk kelas, dan langsung duduk di sebelah temanku, Mindi. ternyata, kedatanganku itu mengejutkannya.
" Astagfirullahal'adzim....ternyata kamu, Kejora "
" He he he.... sorry sorry. Emm....Min, nanti bantuin aku ya "
" Bantuin apa?"
" Ini " ( Sambil ku keluarkan kado dari tasku )
" Oh.....mau ngasih kado buat Bintang ya? "
" Hus! Jangan keras-keras ngomongnya. "
" Sip....."
" Nanti ya istirahat '
" Ok "
Nunggu waktu istirahat, aku sangat gelisah. Jantung berdegup kencang, keringat dingin bercucuran. Akhirnya, bel istirahat pun berbunyi. Teet....
Semua anak keluar kelas untuk beristirahat. Tersisa aku dan Mindi di dalam kelas.
" Gimana Min, sudah aman? "
" Sudah. Ayo cepetan! "
" Ya "
Langsung ku ambil kado itu dari tasku, dan buru-buru ku simpan di dalam tasnya Bintang. Karena takut ketahuan oleh teman yang lain, aku dan Mindi langsung lari untuk membeli jajan di " Warung Gaul ". Kubeli sebungkus air es, sekedar untuk meredam rasa was-was dalam dada. Tak terasa, bel masuk telah berbunyi kembali. Teeettt..........
Ku percepat langkahku. Rasa was-was yang sudah reda, kini mulai muncul kembali. Dengan nafas ngos-ngosan, aku sampai di depan kelas. Namun, betapa terkejutnya aku. Saat melihat Bintang telah memegang kado dariku, di depan teman-teman. Hatiku mulai sumringah.
" Sebentar lagi, harapanku akan terwujud. Setelah Bintang buka kado dariku, pasti dia langsung berterima kasih padaku. " ( Tebak aku dalam hati )
" Cieeee.... yang lagi seneng. " ( Ucap Mindi saat dia melihatku sedang senyum sendiri )
" Apaan sih, sok tahu deh kamu " ( Aku masih tersenyum ). Ku perhatikan Bintang di balik pintu. Saat dia mulai buka kado, dan membaca kartu ucapan dariku, hatiku mulai dag dig dug deeerrrr. Dan ternyata Bintang mulai berjalan ke luar kelas.
" Dalam hitungan ketiga, pasti dia sudah ada di hadapanku untuk berterima kasih padaku. Satu.....dua....tiii...." Belum saja aku selesai menghitung, tiba-tiba........
" Pray......." ( Suara barang yang dilempar, mengejutkanku ). Ternyata oh ternyata, Bintang melempar kado pemberianku. Seperti tersambar petir, tubuhku lunglai. Melihat kado yang kubeli dari hasil tabunganku, melihat kado yang kubungkus dengan sepenuh hati hancur berkeping-keping di lantai. Dengan suara keras dan tanpa rasa bersalah, dia berkata :
" Aku gak suka pemberianmu! "
Setelah aku mendengar perkataannya, seketika itu pula, seluruh harapanku musnah. Bagai daun kering yang gugurdan terinjak-injak, hatiku hancur. Ingin rasanya aku berlari seketika itu juga, tapi tubuhku kaku. Kepedihan hatiku, sudah tidak bisa kubendung lagi. hingga air mata ini, jatuh basahi pipi.
" Kejora, jangan nangis......." ( Mindi mencoba menenangkan aku ). Tapi, tak kuperdulikan dia. Hanya air mata, yang menjawab semuanya. Awalnya, aku berfikir bahwa April adalah bulan yang paling istimewa di antara sebelas bulan lainnya. Tapi ternyata aku salah, di bulan April lah, aku dihancurkan olehmu. Sungguh, April kelabu April deritaku.
Ceritanya Bagus... Istimewa
BalasHapus^_^
hehehee,,,, makasihhh ya coment dan kunjungannya,,,6_<
Hapusvery nice graffiti you ...!!!
BalasHapusstop by my blog wahedie.blospot.com